Senin, 03 April 2023

DASAR-DASAR PRILAKU KELOMPOK DAN MEMAHAMI KELOMPOK DAN TIM

 

TUGAS PRILAKU ORGANISASI
UNIVERSITAS PELITA BANGSA PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL 
DOSEN PENGAMPU : ABDUL LATIF SE,.MM
  NAMA MAHASISAWA : FAHMI SYAEFULUMAM
 NIM : 152210076

A. KELOMPOK

sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.

Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.

Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.

Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi.

a. Macam-macam Kelompok dalam Organisasi

  1. Kelompok Formal

• Kelompok Komando (Command Group)

Kelompok komando ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri dari bawahan yang melapor langsung kepada seorang supervisor tertentu. Hubungan wewenang antara manajer departemen dengan supervisor, atau antara seorang perawat senior dan bawahannya, merupakan kelompok komado.

• Kelompok tugas (Task Group)

Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja – sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Misalnya, kegiatan para karyawan administrasi dalam perusahaan asuransi pada waktu orang mengajukan tuntutan kecelakaan, merupakan tugas yang harus dilaksanakan.

     2. Kelompok Informal

Kelompok Kepentingan (Interest Group)

Orang yang mungkin tidak merupakan anggota dari kelompok komando atau kelompok tugas yang sama, mungkin bergabung untuk mencapai sesuatu sasaran bersama. Para karyawan yang bersama – sama bergabung dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu menghadapi manajemen untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan wanita yang mengumpulkan uang persen mereka merupakan contoh dari kelompok kepentingan. Perlu diketahui juga tujuan kelompok semacam itu tidak berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat khusus bagi tiap – tiap kelompok.

. Kelompok Persahabatan (Friendship Group)

Banyak kelompok dibentuk karena para anggotanya mempunyai sesuatu kesamaan, misalnya usia, kepercayaan politis, atau latar belakang etnis. Kelompok persahabatan ini seringkali melebarkan interaksi dan komunikasi mereka sampai pada kegiatan diluar pekerjaan. 

b.Tahap Pengembangan Kelompok

1. Tahap pembentukan (forming)
Mempunyai dua aspek, pada aspek pertama, oranag bergabung ke kelompok tertentu, baik karena penugasan kerja, pada kasus kelompok formal, atau karena sejumlah manfaat lain yang dikehendaki. Bagian kedua tahap pembentukan dimulai tugas pendefinisian maksud,struktur, dan kepemimpinan kelompok. Tahap ini dicirikan oleh banyaknya ketidakpastian.

2. Tahap pergolakan (storming)
Adalah tahap konflik didalam kelompok. Para anggota menerima keberadaan kelompok itu, tetapi menolak pengendalian keompok yang dipaksakan ke individu.lebih lanjut, ada konflik mengenai siapa yang akan mengendalikan kelompok itu. Jika tahap ini selesai, maka akan ada kepemimpinan pada kelompok itu dan adanya kesepakatan mengenai arah kelompok itu.

3. Tahap penormaan (norming)
Tahap ini selesai jika struktur kelompok itu mengeras dan kelompok tersebut telah menyerap serangkaian harapan bersama mengenai apa definisi perilaku anggota yang dianggap tepat.

4. Tahap pelaksanaan (performing)
Pada tahap ini struktur kelompok itu sepenuhnya berfungsi dan diterima. Tahap pelaksanaan merupakan tahap terakhir pada pengembangan kelompok kerja permanen.

5. Tahap pembubaran (adjourning)
Dalam tahap ini, kelompok bersiap-siap ,membubarkan diri. Kinerja tugas yang tinggi levelnya tidak lagi menjadi prioritas puncak kelompok itu.

  • Konsep-Konsep Dasar Kelompok
1. Peran
Peran merajuk ke serangkaian pola perilaku yang diharapkan atas seseorang yang menduduki posisi tertentu pada unit sosial tertentu. Dalam kelompok, individu diharapkan melakukan peran tertentu karena posisi mereka dalam kelompok itu.
2. Norma dan kesesuaian (konformitas)
Norma adalah pengharapan tertentu yang disepakati bersama oleh para anggota kelompok itu. Norma menentukan hal-hal seperti level output, tingkat ketidak hadiran, keterus terangan pendapat, dan jumlah waktu bergaul dan ngobrol yang diizinkan ditempat kerja.
3. Sistem status
Adalah peringkat, posisi, atau urutan gengsi (penghormatan) dalam kelompok tertentu. Sistem status merupakan faktor penting guna memahami perilaku.
4. Ukuran kelompok
Bukti menunjukkan bahwa kelompok kecil itu lebih cepat dalam menyelesaikan tugas daripada kelompok besar. Tetapi, jika kelompok itu melakukan pemecahan masalah, kelompok besar secara konsisten mendapatkan hasil yang lebih baik daripada kelompok kecil.
5. Kerekatan kelompok
Kelompok-kelompok yang didalamnya banyak pertikaian internal dan tidak ada kerja sama itu kurang efektif dalam menyelesaikan tugas mereka daripada kelompok-kelompok yang didalamnya para anggota suka bersepakat, bekerja sama, dan menyukai satu sama lain. Penelitian dibidang ini telah berfokus pada kerekatan kelompok.
6. Pengelolaan konflik
Sewaktu kelompok melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, mau tak mau akan muncul pertikaian atau konflik, karena merujuk ke perbedaan mendasar yang dirasakan yang menghasilkan bentuk gangguan atau perlawanan.

c. 3 Pandangan Berbeda Mengenai Konflik
1. Padangan tradisional. Konflik ini harus dihindari , karena menunjukkan adanya masalah didalam kelompok tersebut.
2. Pandangan hubungan manusiawi. Konflik merupakan hasil alami dan tak terhindarkan dalam setiap kelompok.
3. Pandangan interaksionis. Konflik itu tidak hanya dapat menjadi kekuatan positif dalam kelompok.

d. 3 Jenis Konflik
1. Konflik tugas, berkaitan dengan kandungan dan sasaran pekerjaan.
2. Konflik hubungan, berfokus pada hubungan antar-pribadi.
3. Konflik proses mengacu ke cara penyelesaian pekerjaan.

  • Memahami Perilaku Kelompok Kerja

1. Kondisi Eksternal yang Memaksa Kelompok
Kondisi eksternal itu mencakup strategi keseluruhan, struktur wewenang, peraturan formal, tersedia atau tidak tersedianya sumberdaya organisasi, kriteria pemilihan karyawan, sistem imbalan dan evaluasi kinerja organisasi, budaya organisasi, dan tata letak fisik umum ruang kerja kelompok pada organisasi bersangkutan.

2. Sumber Daya Anggota Kelompok
Potensi level kinerja kelompok banyak tergantung pada sumber daya yang dibawa oleh masing-masing anggota ke dalam kelompok itu. Sumber daya itu akan mencakup kecakapan dan ciri kepribadian para anggota.


B. Mengubah Kelompok Menjadi Tim yang Efektif

Tim kerja sangat populer di organisasi. Studi baru-baru ini oleh Center for the Study or Work Teams (pusat studi kerja kelompok) menemukan bahwa 80% organisasi yang karyawannya lebih dari 1000 orang melaporkan bahwa setengah dari karyawannya bergabung ke dalam paling satu tim. Dan popularitas tim cenderung berlanjut.
 a. TIM
Tim kerja adalah kelompok formal, yang terdiri dari individu-individu yang saling- tergantung dan bertanggung jawab atas tercapainya sasaran.
  • Jenis Tim
1. Tim satu fungsi(functional teams) terdiri atas seorang manajer dan bawahan-bawahannya dari satu bidang fungsi tertentu. Didalam tim satu fungsi itu, masalah seperti wewenang, pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan interaksi relatif sederhana dan jelas.
2. Tim yang dikelola sendiri, yakni kelompok formal para karyawan yang bekerja tanpa manajer dan bertanggung jawab atas proses atau bagian kerja lengkap. Tim kerja yang dikelola sendiri itu bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan dan mengelola dirinya sendiri.
3. Tim virtual, adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk menghubungkan secara fisik anggota yang tersebar untuk mencapai sasaran bersama.
4. Tim lintas-fungsi, merupakan pengelompokan individu yang ahli pada berbagai bidang dan yang bekerja bersama pada berbagai tugas.

Komenta

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda